Resep Ayam

Tips Membuat dan Memilih Bahan

Pemilihan bahan yang tepat akan membuat cita rasa ayam serundeng makin lezat. Kamu bisa menyesuaikan takaran bumbu dan rempahnya dengan porsi daging yang akan dimasak. Coba bikin di rumah, yuk!

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Al Baik ala Rumahan, Super Renyah dan Juicy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Cara Membuat Ayam Bakar Pedas

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Bumbu pedas bisa membuat sensasi rasa ayam bakar jadi semakin menggugah selera. Maka dari itu, kamu patut cobain kreasi ayam bakar yang lezat ini. Teksturnya lembut dengan balutan bumbu pedas worth it banget dijadikan sebagai lauk istimewa di rumah. Kamu bisa memasak ayam bakar pedas dengan ikuti seperti resep di atas. Selamat mencoba!

Baca Juga: Resep Ayam Bakar Santan yang Gurih, Cocok untuk Teman Makan Nasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Sajikan ayam dengan bumbu hitamnya. Lengkapi dengan nasi, sayur lalap dan sambal.

Selain dibuat menjadi renyah dan gurih, ternyata ayam serundeng basah juga nikmat untuk disajikan bersama keluarga, lho!

Penasaran cara membuatnya? Simak resep ayam serundeng basah berikut ini.

"Masyarakat Indonesia memang umumnya tidak suka membaca"! Entah sudah berapa kali topik ini saya ulas di blog, hingga kini pendapat tersebut tak pernah berganti. Tobat dah! Sejak saya aktif di Instagram, kini lebih banyak pencari resep beralih ke IG, hanya pembaca setia saja artinya mereka yang memang suka membaca akan tetap berkunjung ke blog. Para pencari resep ini umumnya akan langsung menuju ke slide gambar yang saya sajikan di IG, tak perduli dengan apa yang saya tuliskan di caption. Padahal caption terkadang sama pentingnya dengan gambar, karena disini saya sering memasukkan koreksi resep (yang tidak bisa dirubah di gambar), tips dan informasi seputar resep atau link menuju postingan lain yang berkaitan dengan resep. Selalu ada yang bertanya hal yang sudah dijelaskan di caption. Ini artinya, caption yang susah payah saya tuliskan tak sedikitpun dilirik.  Contohnya kemarin, baru saja resep nasi goreng tom yum diposting dengan caption berisi link menuju cara membuat homemade saus tom yum (tom yum paste), langsung dua orang mengajukan pertanyaan, "Mbak, saus tom yumnya merk apa"? Bagaimana rambut saya yang lurus seperti ijuk ini tidak langsung berubah keriting? 😐 Dulu saya akan menjelaskan panjang lebar jika, "Sausnya homemade, bisa dicek resepnya di link bla bla bla", kini saya langsung menjawab, "Cek caption." Sebenarnya saya ingin menambahkan lima tanda seru dibelakang kalimat itu, tapi akhirnya hanya bisa menghela nafas gondok sendiri.

Tak heran jika ada food blogger yang berbagi resep di Instagram sering memuat postingan khusus untuk menuliskan peringatan agar  followernya membaca caption. Dulu saya sering menemukan kasus ini di blog, komentar yang menanyakan resep padahal jawaban atas pertanyaan tersebut ada di artikel pendahuluan yang menyertai. Tapi kini sudah tidak ada lagi yang melakukan hal tersebut, kemungkinan besar karena pencari resep ini sudah beralih ke IG dan ogah melihat blog yang bertele-tele dengan cerita. Saya tidak mengatakan ini hal yang bagus, karena toh saya masih harus menjawab pertanyaan menyebalkan yang sama, hanya kini berubah lokasinya saja. "Malas mencari informasi" adalah hal lainnya yang saya perhatikan. Google adalah sarana yang sangat umum untuk mencari informasi apapun saat ini, bahkan keponakan saya, Ellan, yang berusia 7 tahun jago dengan ini. Apapun bisa kita temukan di Google, yang diperlukan hanyalah menggebah rasa malas, membuka browser dan mengetikkan kata. Ada ribuan bahkan jutaan artikel berhubungan yang akan disajikan, dan kita bisa sepuas-puasnya mengeksplore informasi yang diperlukan. Tapi selalu ada yang bertanya satu topik yang sebenarnya bisa dicari di Google. Saya pribadi, daripada bertanya dan membutuhkan waktu lama untuk dijawab, lebih baik langsung dicari sendiri jika ada informasi yang diperlukan. "Mbak apa sih manfaat bit?" Bukankah akan lebih afdol jika pertanyaan tersebut diketikan di Google daripada ditanyakan ke saya? Karena saya sendiri kemudian harus mengeceknya di Google untuk menjawabnya. Tentu saja, tentu saja, saya bisa saja menjawab, "Googling", tapi please, apakah googling pun harus diingatkan? Tidakkah kita tergelitik sendiri untuk segera kesana jika ada topik yang membuat penasaran?

Pertanyaan yang paling sering adalah mengenai konversi, dan pagi ini saya baru saja mendapatkannya. "50 gram oatmeal berapa cup ya Mba?" Ada ratusan website yang menyediakan informasi konversi, yang diperlukan hanyalah memberikan kata kunci perintah agar jawaban yang kita inginkan disajikan. Karena website konversi umumnya berbahasa Inggris maka tentu saja kata kuncinya harus menggunakan bahasa tersebut. Untuk menjawab pertanyaan itu saya sendiri harus mengetik kalimat '50 grams oatmeal in cup' dan jawabannya akan langsung dihadirkan lengkap hingga ke ukuran ons sampai 3/4 cup. Begitu juga jika kita hendak mengkonversi bahan-bahan resep lainnya, misal '1 cup butter in grams' atau '1 cup milk in ml'. Tidak membutuhkan kalimat dalam bahasa Inggris yang ruwet, hanya basic simple English yang juga bisa kita terjemahkan di Google translate. Teknologi sudah sedemikian ramahnya memberikan kita informasi apapun yang dibutuhkan dengan cepat, lumayan akurat, dan detail, yang diperlukan dari kita hanya kemauan untuk mencarinya dan tentu saja koneksi internet. Tapi jika kita bisa terhubung di Instagram maka koneksi internet tentunya bukanlah satu masalah besar bukan?

Mengapa begitu susahnya membudayakan kebiasaan membaca? Bukankah informasi dari belahan dunia lain akan lebih mudah dijangkau dan wawasan kita yang secuplik ini akan terbuka? Mengapa begitu rendahnya tingkat curiosity kita akan sesuatu hingga kita lebih suka bertanya hal-hal sepele yang sebenarnya mudah ditemukan jawabannya di internet? Saya terkadang terheran-heran sendiri dan amazed dengan kondisi ini, tapi dikantor saya pun begitu banyak juga karyawan yang malas membaca, bahkan email yang berisi informasi kantor dan pekerjaan pun jarang dicek. Menjawab pertanyaan pembaca adalah kepuasan tersendiri bagi saya, dan akan selalu dilakukan dengan senang hati, tapi jika pertanyaan tersebut sudah dijelaskan, atau bisa dicari sendiri di Google (karena saya juga melakukan hal yang sama!), maka rasa senang menjawabnya berubah menjadi bete tingkat akut. 😂 Okeh menuju ke resep ayam panggang madu kali ini. Dulu, ketika awal ngeblog, resep ini pernah saya hadirkan, hanya saat itu hasilnya tidak maksimal. Ayam terlalu kering dan gelimangan madu yang seharusnya tampak berkilau dipermukaan ayam tidak terlihat. Ketika bersama keluarga mencicipi ayam bakar madu di restoran Mang Engking di Ancol kala Lebaran lalu, saya kesengsem dengan teksturnya yang so juicy, empuk, dan rasanya yang gurih. Keponakan saya, Fatih, langsung mengatakan ayam bakar madunya paling enak diantara menu lainnya.

Saya kemudian memasaknya ulang, berharap kali ini hasilnya akan lebih maksimal. Ayam panggang madu yang saya sajikan ini tentu saja agak berbeda dengan menu di resto. Di resep ini ayam saya ungkep terlebih dahulu bersama bumbu, baru kemudian dipanggang di oven, hasilnya tidak sejuicy ayam bakar resto. Saya yakin di resto ayam tidak diungkep terlebih dahulu, melainkan ayam yang telah dimarinade dengan bumbu langsung dibakar di atas bara api sambil diolesi dengan bumbu marinade yang diberi madu. Ayam yang tidak diungkep dan langsung dibakar atau digoreng memang memiliki tekstur lebih empuk dan juicy. Kuncinya jika anda hendak membuat ayam yang langsung dibakar seperti ini adalah ayam harus masih muda dan berukuran kecil sehingga mudah matang ketika hanya dibakar atau dipanggang saja. Walau tidak semaksimal yang saya inginkan, namun ayam panggang madu kali ini lebih sukses dari pada versi sebelumnya. Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep modifikasi sendiri

Tertarik dengan olahan ayam simple lainnya? Silahkan klik link dibawah ya:

- 1 ekor ayam (negeri atau kampung), potong menjadi 10 bagian

- 3 siung bawang merah

- 3 siung bawang putih

- 2 sendok teh ketumbar bubuk

- 1/2 sendok teh garam

- 2 sendok makan kecap manis

- 1 sendok teh kaldu jamur / kaldu bubuk

- 250 ml air kelapa / air biasa

- 3 - 4 sendok makan madu

Siapkan ayam yang telah dipotong, cuci bersih, tiriskan. Masukkan ayam ke dalam panci / wajan, tambahkan bumbu halus, garam, kecap manis, kaldu jamur dan air kelapa. Aduk dan masak hingga air habis, ayam lunak dan matang. Jika ayam belum lunak sementara air telah habis, tambahkan sedikit air panas dan masak hingga ayam matang dan kuahnya benar-benar habis.

Masukkan madu, aduk cepat dan masak dengan api kecil hingga madu menempel dengan baik di permukaan ayam. Matikan api kompor.

Tata ayam di loyang beralaskan silpat, panggang di oven suhu 200'C selama 15 menit, atau hingga permukaannya tampak terbakar. Ayam juga bisa dipanggang dialat panggangan biasa.

Sajikan dengan nasi hangat.

Ayam bakar pedas worth it dijadikan pilihan sebagai opsi menu lauk. Sajian ini cocok dijadikan pilihan kalau kamu menginginkan sajian ayam bakar yang bercita rasa pedas. Olahan ayam ini memadukan bumbu berwarna merah menyala yang bisa membuat selera makan meningkat.

Selain bumbunya yang menggugah selera, cita rasa dari ayam bakar pedas pun gak perlu diragukan. Berbekal daging ayam dan aneka bumbu, kamu bisa membuat sajian ayam bakar lezat di rumah. Cara bikinnya bisa kamu sontek melalui resep ayam bakar pedas di bawah ini.

Cara Membuat Ayam Goreng Sederhana

Resep Ayam Bakar Padang

Ayam Bakar Padang, menu andalan ketika berkunjung ke restoran Padang. Lebih puas masak sendiri di rumah, yuk cobain resepnya!

Lumuri ayam dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan selama 5-10 menit. Sisihkan.

Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun jeruk, serai, dan daun kunyit hingga harum.

Masukkan ayam, masak hingga berubah warna.

Tambahkan santan kental, air kelapa, asam kandis, dan garam, masak sambil ditimba-timba hingga mendidih.

Kecilkan api, teruskan memasak hingga ayam empuk dan santan mengering. Angkat.

Bakar ayam di atas bara api atau grill pan hingga permukaannya kering dan kecokelatan. Angkat, sajikan segera.

Jika tidak memiliki air kelapa, ganti saja penggunaannya dengan santan encer.

Seberapa endeus resep ini

Ayam goreng serundeng merupakan lauk enak kaya rempah yang cocok dimakan dengan nasi. Kamu bisa menyantapnya tanpa tambahan apapun atau juga menambahkan sambal agar makin nikmat.

Selain aroma rempahnya yang kuat, serundeng kelapa yang menjadi bumbu utama hidangan ini membuat rasanya gurih banget. Gak sulit, bikinnya simpel dan dapat dipraktikkan sendiri di rumah. Begini resep ayam goreng dan cara membuatnya.

Bahan Ayam Bakar Pedas

Baca Juga: Resep Ayam Bakar Santan Khas Thailand, Yummy dan Juicy

Bahan Ayam Serundeng Sederhana

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Rempah Melayu Sambal Belacan, Nikmat Abis!